Berawal dari twit om Iwan Fals ini saya jadi mikir lagi hal yang pernah terpikirkan dulu. Di negara yang panas ini kenapa orang-orang suka banget pakai pakaian yang sesungguhnya nggak nyaman dipakai, demi alasan untuk terlihat rapi, seakan ada norma tak tertulis untuk acara formal & pekerjaan di berbagai institusi/korporasi. Padahal untuk rapi nggak harus pakai jas kan.
Sudah hampir dipastikan pemakain jas merupakan bagian akulturasi fasihon barat yang dibawa kolonialis ke sini. Nggak buruk sih, tapi ya seperti yang dikemukakan Iwan Fals di atas, kadang terasa aneh aja π . Jas enak dipakai kalau suhunya dingin & berangin, bikin badan hangat dan nyaman. Tapi untuk Indonesia yang hari-harinya sering berada di atas 30 derajat celcius, pemakaian jas kadang terlalu dipaksakan.
Dulu sempat baca komentar orang Eropa di salah satu video klip Superman Is Dead yang menertawakan salah satu dari mereka yang pakai jaket kulit di siang bolong yang panas, demi fashion sebagai rockstar π . Gaya anak-anak SMA di kota Bandung yang suka pakai jaket juga aneh buat saya, padahal Bandung panas juga, gak sesejuk yang orang bilang.
Kemarin ketika Jokowi mengumumkan kabinetnya dengan dress code kemeja putih, kelihatan lebih segar & nyaman. Sebaiknya ya kayak gitu aja. Kegiatan-kegiatan resmi dalam negeri gak usah ribet-ribet banget pakai jas. Banyak juga syafaatnya; menghemat belanja jas yang biasanya mahal, mengurangi intesitas keringat sehingga badan lebih nyaman & mood tidak terganggu, mengurasi konsumsi AC karena gak banyak yang kepanasan sehingga baik untuk lingkungan, dll.
Seperti yang saya tulis di atas, nggak ada norma tertulis tentang hal ini, hanya stigma global & kebiasaan yang turun temurun saja. Karena pemakaian jas lebih banyak untuk alasan formal danΒ pekerjaan, cara mengubahnya sih gampang. Tinggal merubah gaya berpakaian petinggi-petinggi saja, nanti para anak buah bakal ngikut. Kebijakan semacam “Batik Day” yang lagi ngetren akhir-akhir ini juga cukup membantu.
Cara berpakaian seseorang tergantung individu masing-masing memang. Kerisauan saya ini mungkin dianggap normal-normal saja bagi orang lain. Tapi untuk orang yang gampang kepanasan & berkeringat seperti saya, memakai jas sungguh nggak nyaman.
Kalo masalah kebiasaan/adat/konsensus, kadang memang susah untuk mengubahnya. Setidaknya kita sudah bisa memulainya dari diri sendiri π
iya, apalagi belum tentu banyak orang yg setuju dg opini saya di atas
Iyaa pasti gerah itu pakai jas, saya yang lihat fotonya aja sudah kebayang panasnya hahahaha π
Yang sederhana sederahan aja ya, kemeja putih memang terlihat lebih seger dan bersih ya π
gak harus yg putih juga sih, yang penting gak gerah π
Iyaa hihihii π
Aku aja yg suka telanjang dada masih suka kepanasan, apalagi yg pake jas. Pasti AC nya nyala mulu π¦
pemborosan π¦
Jadi inget waktu Zuckerberg diajak ke tanah abang. Dia kepanasan lha iya wong jasnya ga dicopot.
biasanya bule gayanya bebas2 aja, tapi mungkin krn brg presiden jadi agak gak enakan